Biografi Pendiri Amireahlussunnah Syekh Ilyas Attar Qadiri

Amire Ahlussunnah sang pendiri Dawateislami, Al-’alama Maulana Abu Bilal Muhammad Ilyas Attar Qadiri Razavi دامت برکاتہم العالیہ biografi singkat ini menyoroti kehidupan pembimbing spiritual yang patut dicontoh dan pemimpin yang fenomenal. orang yang telah menggerakkan dan memotivasi hati dan pikiran banyak orang menuju kebenaran dan perbuatan baik. Mursyid Tariqah, Amire Ahlussunnah, Pendiri Dawateislami, Hazrat Allama Maulana Abu Bilal Muhammad Ilyas Attar Qadiri Razavi دامت برکاتہم العالیہ lahir pada tanggal 26 Ramadhan 1369 H yang diberkahi menurut 12 Juli 1950 di daerah Bombay Bazar dan pindah ke Babul Madinah, Karachi, Pakistan
Ayah beliau bernama Abdurahman Al-Qadiri رحمه الله تعالى adalah seorang yang zuhud, wara’, bertaqwa, banyak menghafal hadist-hadist Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, tidak gemar untuk mengumpulkan harta, beliau musafir ke Makkah Mukaramah untuk menunaikan ibadah Haji pada tahun 1370 H dikala itu angin panas berhumbus di Mina di saat berhaji hingga para jamaah haji banyak yang sakit hingga banyak sekali yang wafat dikarenakan hal tersebut dan diantaranya adalah Al-Hajj Abdurahman Al-Qadiri رحمه الله تعالى, ayah beliau wafat pada 14 Dzulhijjah 1370 H setelah beberapa hari sakit dan hal ini adalah suatu kemuliaan yang agung. Amireahlussunnah حَفِظَه الله تعالى menghiasi dirinya dengan Ilmu agama semenjak kecil yang yang paling khusus adalah ilmu fikih karena manfaatnya sangat agung.
Beliau adalah seseorang yang mahir dan memiliki pemahaman yang dalam didalam masalah ilmu dhahir dan batin bersama dengan zuhud dan wara’nya, beliau حَفِظَه الله تعالى banyak duduk dengan para Ulama dan membaca kitab-kitab agama sebagai bentuk perantara untuk menambah ilmu dan amal, beliau senantiasa melazimi Mufti Al-A’dham Pakistan yaitu Syekh Al-Allamah Mufti Waqarudiin Al-Hanafi Al-Qadiri رحمه الله تعالى dan medapatkan faidah dari keberkahan dan ilmunya selama 22 tahun duduk dengannya hingga Syekh Waqaruddin mengijazahkan kepadanya Tariqah Qadiriyyah, Hadist dan ilmu dan makrifat lainnya.
Syekh Muhammad Ilyas Attari حَفِظَه الله تعالى dikenal dengan ketakwaan dan wara’nya beliau adalah salah seorang Ulama yang arif serta takut kepada Allah Ta’ala disetiap detik dari kehidupannya karena mereka adalah seorang yang ahli ilmu dan takwa, menghabiskan waktu dengan membaca kitab.
Beliau حَفِظَه الله تعالى memiliki pemahaman yang rinci didalam permasalahaan fikih disebabkan banyaknya membaca dan terus menerus duduk dan berkumpul dengan para Ulama, beliau حَفِظَه الله تعالى membaca kitab dari Ulama besar seperti Sayyidina Imam Al-Ghazali, Sayyidina Imam Ahmad Ridha Khan Al-Hanafi Al-Qadiri dan terkhusus kitab dari Al-Alammah Amjad Ali Al-A’dhami رحمهم الله تعالى dan selainnya.
Kitab-kitab yang dibaca diantara lain adalah “Ihya Ulumudiin” Karya Imam Al-Ghazali, “Al-Attaya Nabawiyyah fi Fatawa Radhawiyyah” Imam Ahmad Ridha Khan, “Baharusyariah” Imam Syekh Ali Al-A’dhami رحمهم الله تعالى, dan beliau selalu menganjurkan kepada pencintanya untuk membaca kitab-kitab tersebut.

KENAPA PENDEIRI DAWATEISLAMI DILAKABKAN “ATTAR”, INI JAWABAN DARI BELIAU LANGSUNG

Al-’alama Maulana Muhammad Ilyas Qadiri Razavi دامت برکاتہم العالیہ Kuniyah beliau adalah Abu Bilal dan dilakabkan dengan Attar.

Bagaimana saya menjadi Attar?

Berikut adalah ringkasan dari apa yang dikatakan Amire Ahlussunnah sang pendiri Dawateislami, Al-’alama Maulana Abu Bilal Muhammad Ilyas Attar Qadiri Razavi دامت برکاتہم العالیہ dalam pengajian Madani Muzakarah : "Bagaimana saya menjadi Attar?" Ini juga merupakan kejadian yang menarik. Pada masa itu, saya biasa menjadi imam Shalat di Masjid Nur (Paper Bazar, Babul Madinah, Karachi). Cabang Dawate Islami belum dimulai, saat itu saya sangat menggemari syair :

سلطان اولیاء کو ہمارا سلام ہو

جیلاں کے پیشوا کو ہمارا سلام ہو

“Salam untuk Sultan Auliya

Salam untuk pemimpin Jailany”

Suatu ketika seorang pemuda datang kepada saya di Masjid Nur mencari saya dan meminta saya untuk kertas ini (kertas syair). Saya sangat suka menggunakan parfum, saya ceritakan tentang hobi saya, jadi beliau memberi tahu saya alamat tokonya. Saya pergi untuk membeli parfum di tokonya, dan saya merasa barangnya sangat murah. Saya membeli beberapa botol kosong dan membeli parfum secara grosir, mengisi botol dan mulai menjual parfum.

Sehubungan dengan produksi parfum ini, orang-orang mencantumkan nama belakang saya Attar, sehingga saya dilakabi dengan Attar. Julukan ini menjadi sangat populer sehingga orang jarang memanggil saya Ilyas dan lebih sering memanggil saya Attar. (Madani Muzakartah, No. 26)

Diantara lakab lainnya yang sering dinisbahkan untuk beliau adalah : ‘alim Nabil, Fazil Jalil, ‘asyiqul Rasull Maqbul, Muballigh Islam, Pemimpin Umat, Pecinta Madinah, pengikut Madinah, Pengikut Syekh Abdul Qadir Jailani, Pengikut Sayyiduna Imam Ahmad Raza ( رَضِیَ اللہُ تَعَالیٰ عَنْہُ), Sahibuttaqwa (orang yang bertaqwa), pengkhotbah besar agama Islam, juru bicara yang bertanggung jawab, Sahib Al-Majdul-Jah, Faiz Rasan, Umim Al-Jawd Wal-Ihsan, Amir DawateIslami, Amire Ahlussunnah, Fakhr Ahl-Sunnat, Naib Ghous Azam, Naib-Ala Hazrat, ekar Sunnah, Hami Sunnat, Pembasmi Bid'ah, Sheikh Waqt, Mursyid Thariqat, dll.

Seperti yang Anda ketahui Dawate Islami adalah organisasi keagamaan yang berpusat di Pakistan dengan ribuan karyawan dan semua karyawan ini di utuskan dan terhubung dengan berbagai departemen dan begitulah Dawate Islami terdiri dari lebih dari 80+ departemen untuk melayani agama Allah عزوجل. .

 

banner_img

INILAH SANAD ATTARIYAH QADIRIYAH

Sayyidina Syekh Muhammad Ilyas Attari Al-Qadiri dari Muhammad bin Abdusalam Al-Qadiri dari Dhiya’diin Ahmad Al-Madani Al-Qadiri dari Syekh Ahmad Ridha Khan Al-Qadiri dari Sayyid Syah Al-Rasul AL-Marahrawi dari Abu Fadl Saymsumillah wadin Sayyid Al Ahmad yang terkenal dengan Ahmad Jamil dari ayahnya Sayyid Syah Ahmad dari ayahnya Sayyid Syah Al-Muhammad dari ayahnya pemilik berkah dan derajat yang tinggi Sayyid Syah Barakatillah dari Sayyid Jalil fadlah Al-Kalfawi dari ayahnya Sayyid Muhammad Al-Kalfawi dari Syekh Jamalauliya’ Al-Jahan Ab-badi dari Qadhi Dhiyadiin Anniyutanwi

Dari Syekh Qari’ Nidhamdiin yang terkenal dengan nama Syekh Al-Bikari dari Sayyid Ibrahim Al-Irjii dari Sykeh Baha’udin dari Sayyid Ahmad Al-Jaelani dari Sayyid Hasan dari Sayyid Musa dari Sayyid Ali dari Sayyid Muhyidiin Abi Nashr dari Sayyid Qadhi Imam Abu Saleh Nashr dari ayahnya Sayyid Imam Tajjmillah wa Diin Abdurazak Al-Jelani dari ayahnya Qutb Irsyad Sultan Auliya’ Tajarifiin Sayyid Abdul Qadir Al-Hasani Al-Jaelani dari Imam Abu Said Al-Mubarak Al-Makhzumi dari Syekh Abu Hasan Ali Al-Hakkari dari Imam Abu Farh Muhammad Yusuf Attartusi dari Imam Abu Fadl Abdul wahid Attamimi dari Imam Abu Bakr Assibly dari Imam Sayyiduta’ifah Abu Qasim Al-Junaid Al-Baqdadhi dari pamannya Imam Syekh Abu Al-Hasan Assiri Assaqati dari Imam Syekh Abu Mahfud Ma’ruf Al-Karkhi dari Imam Abu Hasan Sayyid Ali Ridha dari ayah Imam Abu Hasan Sayyid Musa Al-Kadzim dari ayahnya Imam Sayyid Ja’far As-Shadiq dari ayahnya Imam Sayyid Muhammd Al-Bagir dari ayahnya Sayyid Sajjad Zainal Abidin dari ayahnya penghening Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pemimpin para Syuhada Sayyid Abu Abdillah Husien dari Ayahnya suami Al-Batul Sayyidina Imam Ali bin Abu Talib كرم الله وجهه الكريم dari penutup para Nabi dan Rasul pemimpin dihari kiamat yang di utus sebagai Rahmat semesta Alam Sayyidina Maulana dan pemberi syafaat kepada kami Muhammad Rasullulah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

banner_img